Bahagia itu sederhana

Seringkah melihat atau membaca kalimat “Bahagia itu sederhana”?

Dan saya orang yang sependapat dengan kalimat ini. Bahagia memang relatif, tergantung dari sudut pandang mana orang melihat. Banyak hal – hal kecil yang bisa membahagiakan, meskipun mungkin untuk ukuran orang lain hal tersebut berlebihan jika disebut bahagia / membahagiakan.

Beberapa hal kecil namun membahagiakan buat saya, antara lain :
1. Bahagia saat dapat sms “Cinta” dari kampus, yang menginformasikan bahwa dosen berhalangan hadir.
Kalo ga malu, pengennya loncat – loncat (saking senengnya) dapat sms dari sms center kampus yang mengabarkan kalo dosen berhalangan hadir. Seharusnya saya sedih bukannya malah bahagia (senang), secara saya udah bayar mahal namun dosen ga dateng (hanya teori)…tapi kenyataannya saya senang banget. Dari sejak jaman SD sampe sekarang, info guru / dosen yang berhalangan hadir sebagai info yang membahagiakan, Namun ini tidak berlaku untuk murid/mahasiswa yang rajin, hal ini pastilah tidak membahagiakan.

2. Bahagia saat weekly meeting di cancel.
Hal ini sama bahagianya dengan point 1. Meeting dicancel sama artinya dengan tidak ada tambahan kerjaan. Horee banget dech, kalo untuk hal ini ga perlu dijelaskan detail… karena duduk satu meja dengan boz, trus dikasih list kerjaan, dan banyak trus – trus yang lainnya…

3. Bahagia saat nerima sms banking diakhir bulan.
Kalo hal ini, saya rasa semua orang juga bahagia kali ya.. 😀

Sebenarnya masih banyak lagi hal – hal kecil yang membahagiakan buat saya. dan hal kecil apa yang membuatmu bahagia?

06.04.2015